HIKMAH JUMAT : Mabrur Sepanjang Umur

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang)
PADA MUSIM HAJI tahun 2025 ini, terdapat sebanyak 221.000 jamaah haji asal Indonesia yang diberangkatkan dari berbagai embarkasi. Dari jumlah tersebut terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.
Dan, hari ini adalah hari terakhir keberangkatan para jamaah haji asal Indonesia yang termasuk pada periode gelombang pertama (2 – 16 Mei 2025). Untuk selanjutnya, keberangkatan gelombang kedua akan dimulai esok hari tanggal 17 hingga 31 Mei 2025.
Menjadi haji mabrur adalah harapan seluruh jamaah haji dari mana pun mereka berasal di setiap tahunnya. Karena dengan memperoleh predikat haji mabrurlah, surga sudah pasti menjadi balasannya. Hal ini ditegaskan oleh Baginda Rasulullah SAW melalui sabdanya yang artinya:
“Haji mabrur, tiada balasan lain kecuali surga.” Lalu para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa (tanda) mabrurnya?” Rasulullah SAW menjawab: “Memberikan makan kepada orang lain dan melontarkan ucapan yang baik.” (HR. Ahmad, At-Thabrani, dan Al-Baihaqi).
Pada hadits yang lain, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Umrah ke umrah yang lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun demikian, predikat haji mabrur tidaklah dapat diklaim begitu saja oleh seseorang karena dia sudah berangkat berhaji. Haji mabrur juga bukanlah predikat yang dapat diberikan oleh seseorang atau suatu lembaga.
Predikat haji mabrur adalah hak prerogatif Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya, bagi siapa saja yang ingin memperoleh predikat haji mabrur hendaknya berhaji dengan niat karena Allah saja serta memenuhi seluruh syarat dan rukunnya.
Seseorang yang meraih haji mabrur, secara individual akan menjadi pribadi yang lebih saleh jika dibandingkan dengan sebelumnya. Semula dia gemar menjalankan segala bentuk kebaikan, kini dia menjadi orang terdepan dalam menjalankan kebaikan.
Seorang yang mabrur hajinya, akan gemar beramal saleh dan jauh dari amal yang salah. Jika sebelumnya dia banyak terinspirasi orang lain dalam beramal saleh, kini dia menjadi sumber inspirasi bagi orang lain dalam beramal saleh.
Begitulah sebagian ciri-ciri dari seseorang yang memperoleh haji mabrur. Intinya adalah adanya perubahan sikap dan kebiasaan dari seseorang setelah pergi berhaji menuju sikap dan kebiasaan yang lebih baik lagi.
Editor : Syahrir Rasyid