HIKMAH JUMAT : Keutamaan Guru dalam Islam
Lebih jauh dari itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).
Tidak hanya ayat atau hadits yang sudah dibahas di atas yang menggambarkan keutamaan seorang guru. Sejatinya, masih banyak keutamaan guru menurut pandangan Islam. Keutamaan tersebut tidak hanya dapat diraih di dunia, bahkan nanti di akhirat pun masih dapat diraihnya.
Mari kita perhatikan sabda Baginda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA yang artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim).
Bagi engkau para guru, tetaplah semangat menjalankan tugas sebagai pewaris para nabi. Betapa mulia dan terhormatnya kedudukan engkau di hadapan manusia, terlebih di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Wahai para guru, ketahuilah bahwa kiamat tidak akan pernah ditegakkan, hingga ilmu diangkat dan lenyap dari muka bumi ini. Lenyapnya ilmu dari muka bumi ini ditandai dengan wafatnya para guru yang mulia, yang menjalankan tugas kemuliaannya dengan cara yang mulia pula.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengampuni seluruh kekhilafan guru-guru kita. Khususnya bagi guru kita yang telah wafat, semoga Allah menjadikan kuburnya sebagai bagian dari taman-taman surga, memuliakannya, dan memasukkannya ke dalam surga-Nya. Aamiin. (*)

Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid