HIKMAH JUMAT : Dahsyatnya Shalat

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Masih banyak umat muslim sering meninggalkan shalat wajib, menganggap shalat itu ibadah yang biasa-biasa saja. (Foto : Ist)

Pencegah dari Perbuatan Keji dan Munkar

Shalat, jika dilakukan dengan sempurna maka akan mampu mencegah seorang muslim dari perbuatan keji dan munkar. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 45).

Menurut Abul ‘Aliyah bahwa jika shalat yang dilakukan seorang muslim ingin dikatakan shalat, maka harus terdapat tiga hal di dalamnya, yaitu ikhlas, rasa takut, dan dzikir kepada Allah. Ikhlas yang akan memerintahkan kepada yang ma’ruf (kebaikan). Rasa takut yang akan mencegah dari perbuatan munkar. Dzikir melalui Al-Qur’an yang akan memerintahkan dan melarang sesuatu.

Jika ada seorang muslim yang rajin shalat, tetapi dia tetap melakukan perbuatan keji dan munkar, maka artinya ketiga hal yang disampaikan oleh Imam Abul ‘Aliyah tidak ada di dalam shalatnya. Al-Hasan berkata: “Barangsiapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan munkar, maka ia akan semakin jauh dari Allah.” (HR. Ath-Thobari).

Penyebab Datangnya Pertolongan Allah

Dalam menjalani kehidupan, tentu tidak akan lepas dari masalah yang harus dihadapi. Berbagai cara mungkin telah dilakukan, namun masalah tak satu pun dapat ditaklukkan. Terkadang putus asa pun mulai melanda. Jika itu yang dirasakan, maka shalatlah.

Shalat adalah penyebab datangnya pertolongan Allah, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Usaha adalah bagian dari bentuk kesabaran seseorang dalam mengatasi permasalahan hidup. Namun berdasarkan ayat di atas, usaha saja tidak cukup untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan. Diperlukan upaya lain untuk mendatangkan pertolongan Allah yaitu shalat. Sabar dan shalat laksana dua permukaan mata uang yang tak dapat dipisahkan.    

Pembeda antara Muslim dan Kafir

Sungguh shalat bukanlah amalan yang biasa-biasa saja. Shalat menjadi pembeda status seseorang, yakni antara seorang muslim dengan kafir. Terkait hal ini, mari kita perhatikan sabda Baginda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya, batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim).

Baginda Rasulullah SAW juga bersabda: “Ikatan janji di antara kami (umat Islam) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Maka barangsiapa yang meninggalkan shalat, berarti dia telah menjadi kafir.” (HR. Tirmidzi).

Bahkan, jika kita meninggalkan shalat sama artinya kita telah merobohkan agama kita. Baginda Rasulullah SAW menegaskan dalam sabdanya: “Shalat adalah tiang agama, barangsiapa mendirikannya, maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam).” (HR. Baihaqi).   


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network