Sebagai langkah untuk menghindari korban massal, Kremlin mungkin meluncurkan bom nuklir di atas permukaan laut atau meledakkannya di ketinggian tinggi di wilayah udara Kiev untuk menghasilkan pulsa elektromagnetik yang akan menonaktifkan peralatan elektronik.
Di bawah skenario yang lebih mengerikan, Putin mungkin akan menargetkan pangkalan militer atau pusat kota seperti Kiev yang tentunya akan berdampak lebih besar dengan korban tewas dalam skala yang tak terbayangkan termasuk membunuh para pemimpin politik di Ukraina.
"Rencana seperti itu dirancang untuk melemahkan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO ) dan konsensus global melawan Putin," kata mantan pakar kebijakan nuklir Gedung Putih Jon Wolfsthal.
Sampai saat ini, Barat belum memberikan tanggapan yang jelas tentang bagaimana mereka akan menanggapi serangan nuklir taktis karena opsi yang tersedia diduga rumit.
AS dan NATO menolak untuk dianggap 'lemah' dengan ancaman tersebut, tetapi mereka ingin menghindari konflik yang lebih buruk di Ukraina sebisa mungkin, yang dikhawatirkan akan menjadi perang nuklir global yang lebih luas dan menghancurkan.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg bersikeras bahwa aliansi 30 negara anggota akan tetap tenang dan tidak terpancing.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid