Langkah agresif The Fed tersebut untuk menekan akan inflasi yang kadung meninggi. Suku bunga yang tinggi bisa menjadi penekan profitabilitas untuk perusahaan dan pada gilirannya turut menurunkan ekspektasi terhadap harga suatu saham.
Masih memanasnya inflasi AS turut membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS alias US Treasury ikut naik. Menurut data CNBC International, yield treasury tenor 10 tahun merangkak ke 3,197%, level tertinggi setidaknya sejak 2018 silam.
Imbal hasil yang tinggi bisa membuat investor masuk ke pasar obligasi AS dan apabila tingginya yield terus bertahan lama, itu bisa membuat investor asing keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia.
Hanya saja kabar baiknya, dana asing masih mau ‘parkir’ di pasar modal RI. Sepekan terakhir, misalnya, investor asing melakukan beli bersih Rp394,68 miliar di pasar reguler. Sementara, sejak awal tahun (ytd), asing sudah melakukan pembelian bersih Rp59,04 triliun.
Editor : A.R Bacho