10. Tidur Sehabis Sholat Ashar atau Menjelang Magrib
Masyarakat Betawi tempo dulu percaya tidur setelah sholat Ashar atau menjelang sholat Magrib dapat menimbulkan penyakit lupa ingatan. Pesannya jika tidur setelah sholat Ashar bisa membuat kita kelupaan sholat Magrib. Apalagi jeda antara sholat Magrib dan sholat Isya sangat dekat. Jika kita tidur jelang Magrib bukan tidak mungkin kita bisa bangun setelahnya dan kehabisan waktu.
11. Tidur di Sajadah
Pantangan berikutnya soal ibadah yaitu dilarang tidur di sajadah. Apalagi sajadah sebagai tempat sholat harus bersih dan suci. Ancaman jika pantangan itu tetap dilakukan yaitu perut sakit atau pantat bisulan. Tentu hal itu tak masuk akal. Namun ternyata pantangan itu memiliki pesan moral yaitu jika tidur di atas sajadah ditakutkan terkena air liur atau kotoran badan.
12. Menduduki Lekar
Lekar atau rehal merupakan tempat mendudukkan Al Quran berupa silangan antara dua papan kayu. Ada lekar yang hanya cukup untuk satu Al Quran namun ada lekar yang dibentuk berderet seperti bangku panjang setinggi 20-30 cm. Ancaman jika menduduki lekar yaitu pantat akan bisulan. Nilai sosial di balik pantangan itu yakni perbuatan menduduki tempat yang dikhususkan untuk kitab suci seperti Al Quran merupakan hal yang tidak patut dilakukan atau tidak sopan.
13. Mencari Kutu Sehabis Ashar
Zaman dahulu ada pantangan bagi perempuan-perempuan Betawi untuk mencari kutu di kepala rekannya sesudah sholat Ashar. Jika hal itu dilakukan makan ancamannya rohnya akan menjadi genderuwo berambut panjang yang sangat menakutkan jika meninggal. Namun nilai moralnya yaitu waktu setelah sholat Ashar merupakan waktu yang tepat untuk memasak makan malam bagi perempuan yang belum menikah maupun sudah menikah. Padahal masyarakat Betawi zaman dulu makan sore hari sebelum Magrib dan bukan pukul tujuh atau delapan malam. Jika mencari kutu dilakukan maka waktu untuk mempersiapkan makanan akan terpotong. Apalagi kegiatan mencari kutu biasanya memakan waktu lama.
pisah
14. Begadang sampai Larut Malam
Yang dimaksud dengan begadang yaitu tidak tidur sampai jauh malam sambil melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat seperti mengobrol. Jika begadang untuk membaca Al Quran tidak apa-apa. Ancamannya nanti akan ditemani setan atau kuntilanak. Nilai moralnya yaitu begadang untuk tidak bermanfaat hanya membuang waktu saja. Alasan lainnya yaitu bisa terlambat sholat Subuh.
15. Pantangan di Waktu Magrib
Selain larangan-larangan di atas, masyarakat Betawi tempo dulu juga mengenal sejumlah pantangan saat waktu Magrib yaitu sebagai berikut
a. Tidak boleh membeli atau menjual jarum saat Magrib. Jika hal itu dilakukan setan akan marah dan membeli jarum itu karena jarum menusuk mata setan.
b. Jangan membeli terasi saat Magrib. Ancamannya setan akan membuat seisi rumah pembeli bau terasi.
c. Jangan memotong kuku saat Magrib. Ancamannya kuku setan akan ikut terpotong. Akibatnya setan akan marah dan memasang kukunya pada kuku kita. Akibatnya kuku kita akan tumbuh lebih cepat.
d. Jangan memetik cabai waktu Magrib. Jika dilakukan ancamannya cabainya akan cepat busuk serta pohonnya akan cepat mati. e. Anak-anak tidak boleh main di luar waktu Magrib yang ancamannya akan diculik setan kalong wewe yang gemar menyembunyikan anak manusia. Jika terlalu lama disekap setan maka bicara anak menjadi kelu bahkan tidak bisa berbicara. (*)
Editor : Syahrir Rasyid