HIKMAH JUMAT : Bahayanya Kebohongan
Kebohongan memiliki konsekuensi yang berbahaya bagi pelakunya. Tidak hanya bahaya di dunia, terlebih bahaya yang sangat besar menanti di akhirat kelak. Baginda Rasulullah SAW mengingatkan hal ini melalui sabdanya:
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang terus bersikap jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kebohongan yang dilakukan seseorang, akan menyebabkan pelakunya membuat kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Kebohongan ditutupi kebohongan, inilah kejahatan yang dapat membawa seseorang ke dalam neraka.
Islam sangat menjunjung tinggi dan mewajibkan adanya kejujuran dalam segala hal dari seluruh umatnya. Mari kita perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang terdapat pada Al-Qur’an surat At-Taubah [9] ayat 119 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan jadilah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” Ayat tersebut dijelaskan dalam tafsir As-Sa’di, bahwa yang dimaksud orang-orang yang benar (jujur) adalah mereka yang benar ucapannya dan perbuatannya.
Selanjutnya, Baginda Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. Karena kejujuran adalah ketenangan, sedangkan dusta adalah kegelisahan.” (HR. Tirmidzi).
Munafik adalah sifat yang sangat tercela, oleh karenanya jauhkanlah diri kita dari sifat munafik. Orang munafik diancam akan diazab di dalam neraka paling dasar dan kekal di dalamnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An Nisa [4]: 145).

Editor : Syahrir Rasyid