get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : We Are The Champions

HIKMAH JUMAT : Bahayanya Kebohongan

Jum'at, 01 Agustus 2025 | 05:56 WIB
header img
Kebohongan memiliki konsekuensi yang berbahaya bagi pelakunya. Tidak hanya bahaya di dunia, terlebih bahaya yang sangat besar menanti di akhirat kelak. (Foto: Ist)

Ciri-ciri orang munafik dijelaskan oleh Baginda Rasulullah SAW melalui sabdanya: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. Jika bicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat.” (HR. Bukhari). Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ada tambahan ciri yang keempat yakni “jika berselisih, ia akan berbuat dzalim”.

Rukhsah dalam Kebohongan

Tidak seluruh kebohongan dilarang dan hukumnya berdosa. Terdapat beberapa kebohongan yang diizinkan (mendapatkan rukhsah), bahkan kebohongan ini dianjurkan. Hal ini dapat kita lihat pada sebuah hadits dari Ummu Kultsum yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

“Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau memberikan rukhsah (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan suami kepada istrinya atau pembicaraan istri kepada suaminya.”

Berbohong dalam perang bisa juga kita identikkan dengan berbohong ketika berada dalam bahaya, dengan maksud melindungi diri atau orang lain dari mara bahaya yang mengancamnya. Demikian pula berbohong dalam rangka mendamaikan pihak-pihak yang berselisih, kita diberikan keringanan untuk berbohong.

Sementara itu, bohongnya suami kepada istri atau sebaliknya bohongnya istri kepada suami dimaksudkan dalam rangka menyenangkan pasangan kita. Namun demikian, bukan berarti segala jenis kebohongan kepada istri atau suami seluruhnya diberikan rukhsah.

Terakhir, kita harus ingat bahwa kebohongan tidak hanya dapat merugikan orang lain, sejatinya kebohongan adalah merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, jauhkanlah kebiasaan berbohong dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kita semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam setiap hal yang kita ucapkan, atau kita lakukan, bahkan perasaan yang ada di dalam hati. Oleh karenanya, berhati-hatilah. Perhatikan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang artinya:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra [17]: 36). (*)


Kebohongan tidak hanya dapat merugikan orang lain, sejatinya kebohongan adalah merugikan diri sendiri. (Foto: Ist)

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut